SPORTSJABAR– Persib, bobotoh, dan Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan do’a bersama sebagai bentuk solidaritas dan duka cita atas tragedi di stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Doa bersama dilaksanakan di Masjid Salman ITB pada Rabu, 5 Oktober 2022, selepas Shalat Maghrib. Sejumlah pemain dan pelatih Persib turut hadir dalam kegiatan ini.
Beberapa pemain Persib yang hadir adalah Achmad Jufriyanto, Fitrul Dwi Rustapa, Robi Darwis, Ridwan Ansori, Bayu Mohamad Fiqri, Kakang Rudianto, Teja Paku Alam, Ferdiansyah, dan Arsan Makarin.
Para peserta mendoakan korban dan keluarga yang ditinggalkan dalam insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Kegiatan doa bersama tersebut diawali dengan Shalat Maghrib berjamaah dan selanjutnya sambutan oleh Dewan Pakar YPM Salman ITB, Budhiana Kartawijaya. Setelah itu, Ustadz Handy Bonny menyampaikan taushiyah yang ditutup dengan doa bersama. Kegiatan ini diakhiri dengan Shalat Isya berjamaah.
Dewan Pakar YPM Salman ITB, Budhiana Kartawijaya menyatakan duka cita sedalam-dalamnya atas insiden di stadion Kanjuruhan tersebut. Ia berharap insiden ini menjadi yang terakhir dalam sepakbola Indonesia.
“Tidak selayaknya sepakbola menyebabkan hilangnya nyawa manusia, karena sejatinya sepakbola adalah aktivitas yang menghibur dan menyehatkan. Selembar nyawa jauh lebih berharga dari satu pertandingan olahraga apapun,” ujar Budhiana.
Budhiana juga menyampaikan rasa percaya bahwa pemerintah dan aparat berwenang mampu menginvestigasi peristiwa ini dengan adil dan terbuka sehingga menjadi bahan evaluasi bagi sepakbola Indonesia ke depan.
Sementara itu, Community and Activation Manager Persib, Rijki Kurniawan mengatakan bahwa kegiatan doa bersama ini merupakan bentuk rasa empati dan simpati bagi seluruh korban atas kejadian insiden di stadion Kanjuruhan, Kota Malang.
“Melalui kegiatan ini, kami berkumpul bersama-sama untuk mendoakan yang terbaik bagi seluruh korban, sekaligus menjadikan sebuah bahan renungan untuk kita semua agar dikemudian hari insiden tersebut tidak terjadi kembali,”jelas Rijki.
Pihaknya juga berharap semoga sepakbola Indonesia kedepannya akan lebih baik lagi, sehingga terciptanya iklim pertandingan sepakbola yang aman dan nyaman.
Kapten Persib Achmad Jufriyanto, melalui laman resmi klub, Rabu,5 Oktober mengatakan perbaikan dalam segala hal menjadi harapan semua pihak, termasuk suporter.
Sebagai pemain, bek yang akrab disapa Jupe itu menyebut tidak harmonisnya suporter berdampak kepada tim dan pemain.
“Akan enak dilihat Aremania datang ke Surabaya. Bobotoh ke Jakarta, Jakmania ke Bandung, Bonek ke Malang, atau suporter lainnya. Damai itu indah, dan enak pastinya dengan situasi itu,” kata bek senior ini.(*/Antara)