SPORTSJABAR-Chonburi FA langsung unjuk gigi di hari pertama turnamen U-16 Nusantara Open 2025 yang resmi dibuka pada Senin (25/8/2025) di Training Ground Garudayaksa Football Academy, Setu, Bekasi.
Tim akademi asal Thailand itu menjadi pusat perhatian di laga hari pertama turnamen U-16 Nusantara Open 2025, usai berpesta 7 gol dalam kemenangan atas ASTI (Akademi Sepakbola Talenta Indonesia).
Kubu Chonburi tak menyangka bakal menjadi bintang di hari pertama turnamen berhadiah total Rp2,6 miliar ini.Pelatih Kepala Chonburi, Nattawut Wichitwetchakan, tak merasa jumawa.
“Meski menang 7-0, kami tidak merasa beda kualitas dengan tim lawan (Asty-Red). Mereka juga menekan, hingga babak pertama skor 0-0. Lawan sebenarnya tim yang kuat,” ujarnya seusai pertandingan.
Ternyata ucapan Nattawut bukan sekadar basa-basi. Klop dengan analisis salah satu tim pelatih ASTI, Dadi Utomo.
“Kami merasa tidak terlalu beda jauh. Kekalahan telak terjadi karena kiper utama dan kapten yang juga bek kami, cedera dan harus diganti. Di situlah permainan berubah, apalagi pelatih lawan memaksimalkan keunggulan dengan taktikal game yang tepat,” komentar Dadi.
Coach Ardiansyah dari Tim ASTI (Akademi Sepakbola Talenta Indonesia), awalnya menegaskan, “Akademi lokal seperti ASTI, sejatinya bisa bersaing dengan tim-tim besar. Pemain sudah bekerja keras selama berbulan-bulan. Nusantara Open adalah panggung ideal untuk menunjukkan hasil.”
Ada 5 laga lain yang digelar hari ini di tempat yang sama, dan 3 di antaranya berakhir dengan skor identik 3-1. Bali United menang 3-1 atas Malut United. Persija juga menang dengan skor serupa atas Dewa United, lalu BLISPI menang 3-1 atas Nova Arianto Academy. Sedangkan Garudayaksa FA menang tipis atas PS Biak 2-1 dan Bayangkara menang tipis 3-2 Persijap Jepara.
Dibuka Erick dan Taufik

Acara pembukaan dihadiri Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, yang secara simbolis melakukan tendangan pertama sebagai penanda dimulainya kompetisi. Turnamen ini diikuti oleh 16 tim U-16 dari berbagai daerah di Indonesia, serta satu tim undangan dari Thailand, Chonburi FC.
Dalam sambutannya, Erick Thohir menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun fondasi sepak bola nasional. “Membangun sepak bola tidak bisa PSSI sendiri. Pemerintah, swasta, sekolah, dan klub harus terlibat bersama,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi konsistensi Garudayaksa Football Academy dalam menggelar turnamen berjenjang yang berkelanjutan. Menurut Erick, kompetisi usia muda seperti ini sangat krusial karena pembentukan karakter dan skill pemain, harus dimulai sejak dini.
“Nusantara Open merupakan wujud nyata dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto dalam memperkuat pembinaan olahraga sejak usia dini. Karakter dan keterampilan harus dibentuk sejak kecil. Karena itu, pembinaan usia muda sangat penting. Saya berharap dari ajang ini akan lahir generasi emas sepak bola Indonesia yang mampu bersaing di level internasional,” komentar Taufik.
Turnamen akan berlangsung hingga 5 September 2025, dengan total hadiah pembinaan mencapai Rp 2,6 miliar. Selain menjadi ajang kompetisi, turnamen ini juga diharapkan menjadi ruang edukatif dan transformatif bagi para pemain muda.
Ketua panitia pelaksana, Fary Djemi Francis, menyebut, “Nusantara Open bukan sekadar pertandingan, tetapi juga bagian dari visi besar membangun masa depan sepak bola Indonesia yang lebih unggul.” (*)
HASIL PERTANDINGAN: https://nusantaraopen.my.id/news/hasil-nusantara-open-2025-hari-pertama