SPORTSJABAR.COM – Jakarta Pertamina Energi memperpanjang rekor belum terkalahkan di pentas Proliga 2020 setelah untuk kedua kalinya berhasil mengalahkan juara bertahan Jakarta PGN Popsivo Polwan (JPP).
Wilda Siti Nurfadhilah dan kawan-kawan menang telak 3-0 (25-23,25-20,25-20) atas JPP pada seri 2 putaran kedua Kompetisi bola voli kasta tertinggi di Indonesia yang dihelat di di C’tra Arena, Kota Bandung, Sabtu (7/3/2020).
Meskipun sudah aman menuju final four, skuad didikan Ziya Rajabov tetap tampil habis-habisan. Berkat kemenangan ini JPE semakin kokoh berada di puncak klasemen sementara dengan perolehan 18 poin yang dihasilkan dari enam kemenangan tanpa kalah.
Laga yang disaksikan ribuan penonton tersebut cukup menarik, pasalnya kedua tim dalam menerapkan strategi hampir sama. Bola – bola tinggi divariasikan dengan bola cepat tersaji.
Namun, di laga seru itu, JPE lebih unggul dalan pengembalian bola pertama. Sebalikya, JPP terlihat lemah. Selain itu, penempatan posisi pemain dan sering melakukan kesalahan sendiri penyebab kekalahan.
Dua pemain asing JPE, yaitu, Natalya Mamadova dan Odina Aliyevena, menjadi pendulang poin. Keduanya tampil garang dengan spike – spike tajam yang sulit di blok lawan, ditambah penampilan gemilang pemain lokal yaitu, Novia Andriyanti, quicker Wilda Siti Nurfadillah Sugandi dan Agustin Wulandari, menambah daya gedor tim yang diasuh oleh Ziya Rajabov ini.
Sementara JPP praktis mengandalkan duet asingnya yakni, Tijana Malesevic dan Gina Mambru.
Set pertama di mulai, JPE langung tancap gas dengan bola – bola tinggi melalui Mammadova, Odi dan Novia Andriyanti.
Sementara, dua quicker Wilda dan Agustin, tak mau kalah, smas – smasnya mampu membobol blok lawan dan menghasilkan angka.
Meski begitu, di set ini, JPP sebetulnya memberikan perlawanan yang cukup ketat. Smas – smas Mambru dan Tijana melalui bola open bisa menembus blok dan menjadi penyumbang poin terbanyak.
Kendati demikian, kegarangan dua pemain ini tak mampu menyelamatkan dari kekalahan.JPE menutup set ini dengan poin 25 – 22.
Di awal set kedua, JPP penampilannya berubah, terbukti mampu memimpin angka sampai teknikal time out dalam kedudukan 8 – 5.
Tapi, Setelah itu, permainan Arsela dan kolega mulai terbaca. Blok – blok JPE mulai memperihatkan tajinya. smas Mambru dan Odi yang menjadi andalan, sering diblok. Hingga JPE bisa menyamakan kedudukan bahkan melewati.
Pelatih JPP, Chamnan Dokmai, asal Thailand, di poin 12 – 9, minta time out guna mengejar ketertinggalan. Namun, taktik yang diinstruksikannya rupanya tak berjalan mulus. Anak asuhnya tak kunjung membaik, bahkan, JPE semakin trengginas dan menutup set ini dengan angka 25 – 20.
Set penentuan, set ketiga, kejar menggejar angka terjadi. Pelatih JPE, Ziya Rajabov, di poin 13 – 10, meminta time out. Benar saja, JPE makin perkasa dan meninggalkan cukup jauh sampai teknikal time out, 18 – 12.
Setelah itu, pemainan praktis dikuasai JPE menutupnya dengan poin 25 – 20.
Pelatih JPE, Ziya Rajabov mengaku selalu memberikan instruksi kepada timnya untuk tampil all-out meski posisi mereka untuk lolos ke final four sudah tidak dapat diganggu gugat.
“Saya sudah punya strategi khusus untuk para pemain. Jadi, saya tidak khawatir akan ada pemain yang cedera atau bagaimana menuju final four. Kami berambisi untuk selalu menjadi juara baik di putaran pertama maupun kedua,” papar Rajabov dengan gamblang.
Meski begitu, Rajabov mengakui bahwa hari ini permainan berjalan sangat sulit.Menurut dia Popsivo tim yang sangat bagus dan pintar, sedangkan JPE masih banyak melakukan kesalahan.
“Besok kami akan pulang ke jakarta dan langsung akan mengulas permainan dari video. Banyak perbaikan yang harus kami lakukan, kami harus lebih banyak latihan,” ungkapnya.
Pujian juga disampaikan oleh pelatih JPP, Chamnan Dokmai untuk JPE. “Ini pertandingan yang berat. Tadi juga receive kami kurang bagus, sedangkan servis Pertamina sangatlah bagus. Popsivo masih terlalu muda dibandingkan dengan JPE,” ujar Chamnan.
Ia mengungkapkan bahwa salah satu faktor terbesar penyebab kekalahan tersebut adalah mental timnya yang masih lemah. Menurutnya, pemainnya langsung terlihat sangat down saat melakukan kesalahan.
“Saya sudah bilang kalau tidak usah khawatir, masih banyak pertandingan. Lagian kami kan sudah masuk di empat besar. Jadi sisa pertandingan dipergunakan untuk memperbanyak referensi dan melatih diri agar lebih baik lagi,” pungkasnya.(*/RESTU )