DCDC Bandung Djangan Berisik, Tetap Tenang Kita Menang:Band Cadas Kota Bandung Tetap “Berisik” Dengan Format Akustik

Posted by
Bagikan kiriman ini

 


SPORTSJABAR-Sederet band cadas Kota Bandung yang biasanya tampil penuh distorsi tampil beda dengan format akustik di pentas DCDC Bandung Djangan Berisik, Tetap Tenang Kita Menang di Grun Resto & Bar, Jl. Dr. Setiabudi No.295, Kota Bandung, pada hari Kamis, 21 Juli 2022 malam.

Nectura, Beside, Rossemary, Forgotten,Turtles Jr, dan Koil tampil di hadapan penggemarnya dengan format akustik.

Walaupun digelar dengan format akustik tidak lantas menghilangkan karakter band masingmasing. Acara ini tetap ‘berisik’ dengan inovasi dan kreatifitas ala band-band cadas kota Bandung.

Menampilkan band-band cadas asal kota Kembang dengan format akustik sebagai bagian dari merespon kondisi transisi serta sebuah perwujudan sikap dari kampanye yang selama ini digalang DCDC.

Event diawali dengan workshop bersama AGC (Agung Music Course),selanjutnya Nectura naik panggung, disusul Beside, dilanjutkan oleh Rossemary,setelah itu giliran Forgotten, kemudian Turtles Jr, dan diakhiri dengan penampilan Koil.

Acara yang dipandu duet host Man Jasad dan Ayushi ini juga diselingi dengan kuis dan game yang melibatkan penonton yang memadati Grun Resto & Bar.

Aksi band-band cadas dengan format akustik adalah bagian dari strategi agar musisi Kota Bandung bisa tetap berkreasi dan berekspresi tanpa harus menimbulkan kegaduhan.Ini adalah proses yang harus dijalani demi bisa meraih kembali kebebasan yang selama ini didamkan.

Selain itu, terkait dengan rencana perilisan kompilasi band Uber Noize yang sedang dalam pengerjaan, acara ini juga menjadi bagian dari fund rising untuk pergerakan musik cadas di Kota Bandung.

Bandung banyak melahirkan festival-festival musik cadas yang melegenda dan
menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia untuk melakukan hal yang serupa.

Namun ditengah situasi transisi seperti ini ada saatnya kita harus menurunkan rasa egois. Ada saatnya kita harus berkompromi dengan situasi dan kondisi demi tujuan yang ingin kita raih. Hal itulah yang sejalan dengan kampanye dari DCDC ‘Djangan Berisik, Tetap Tenang Kita Menang.

Kita mungkin tergoda dengan situasi beberapa kota yang sudah dengan bebas menggelar festival besar tanpa batasan jumlah penonton. Namun kita sadar bahwa ada banyak hal yang tetap harus kita patuhi dan hormati terkait dengan aturan dan kebijakan pemerintah kota Bandung.

Perwakilan DCDC Agus Danny Hartono menjelaskan ‘Bandung Djangan
Berisik’ adalah sebuah media brand extension dari komunikasi yang dibangun Djarum
Coklat Filter. Makanya begitu launching Djarum Coklat Filter pada 2016 dirilis ‘Jangan
Berisik Mari Ngomong Yang Baik’ dan ‘Jangan Marah-Marah Mari Ramah-Ramah’.

“Berikutnya menyikapi polemik pilpres waktu itu, kalau enggak salah antar saudara
juga kita sempat pecah, kita pernah mengeluarkan ‘Jangan Berisik Berbeda-Beda
Bersama-Sama’.Begitu pun dengan sekarang,’Jangan Berisik Tetap Tenang Kita
Menang’ untuk menyikapi pandemi dua tahun terakhir ini,”papar Agus Danny.

Menurut Agus Danny ‘Bandung Djangan Berisik’ dieksekusi untuk menyampaikan
pesan bahwa suara-suara di bawah itu butuh perhatian khusus dari Pemerintah.

Ide awalnya sebenarnya menyuarakan suara yang ada di tengah masyarakat supaya
didengar oleh pemerintah atau siapapun yang berwenang mendengarkan itu.

“Kondisi sekarang itu perlu disuarakan untuk mengetahui kondisi di bawah itu
seperti apa.Makanya kami tuangkan sebuah exposure event yang disebut ‘Bandung
Djangan Berisik’ untuk menyuarakan itu,”tuturnya.

‘Bandung Djangan Berisik’ ini dikemas dengan konsep akustik, berbeda dengan
musik-musik distorsi sebelumnya.

Ia menambahkan narasi tema disesuaikan dengan song list yang disiapkan para talent
.Lagu-lagu yang mereka bawakan menyuarakan kritik terhadap pemerintah dan yang
lainnya.

“Sehingga mudah-mudahan dengan komunikasi kayak begini masyarakat jadi lebih
notice lebih aware dengan kondisi Bandung khususnya dan Indonesia pada umumnya
mengenai kondisi yang sedang kita alami,” jelasnya.

Ia bersyukur antusiasme penonton luar biasa bagus, bahkan tiga hari sebelum event
tiket yang dijual secara online sudah ludes. Tercatat ada 4381 orang yang memesan
tiket , namun karena kapasitas terbatas hanya 300 penonton yang bisa hadir.

Line up band yang biasanya bermain penuh distorsi pada ‘Bandung Djangan Berisik’
ini tampil dalam format akustik.Kemungkinan ini yang membuat penonton jadi penasaran.

“Respon netizen untuk beli tiket luar biasa itu karena mereka penasaran.Biasa distorsi
tiba-tiba jadi akustik dan hasilnya seperti ini ,merupakan materi yang luar biasa
bagus,”ungkap Agus Danny.

Meski sukses besar menggelar konser sederet band cadas secara akustik untuk
pertama kali, ia belum bisa bicara banyak untuk ke depannya.

“Besok atau lusa kita butuh evaluasi juga.Lihat dulu exposure di luar seperti apa
,kalau responnya di luar sangat positif tentang ini tidak menutup kemungkinan kita
melakukan tur,” katanya.(BUDI)

Leave a Reply