In Memoriam Alex Asmasoebrata:Tokoh Olahraga,Pengusaha dan Politikus

Posted by
Bagikan kiriman ini

SPORTSJABAR-Tokoh olahraga dan mantan politikus, Alex Asmasoebrata tutup usia. Kabar yang diperoleh, almarhum menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu, 2 Januari 2021 di RSCM Kencana Jakarta, pukul 00:00 WIB.

Selain dikenal sebagai tokoh politik di era 80 dan 90-an, Alex Asmasoebrata bin Ipik Asmasoebrata, itu dikenal aktif di beberapa organisasi keolahragaan seperti, Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI), Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan KONI DKI Jakarta.

Karena itu, ayah dari pebalap gokart wanita nasional, Aleksandra Asmasoebrata, itu semasa hidupnya dihabiskan untuk dunia olahraga, berkuda dan otomotif . Terakhir, almarhum menjabat sebagai Sekretais Umum KONI DKI.

Tak hanya kental dengan sosok humorisnya, almarhum dikenal sebagai pemikir dan sosok yang kritis untuk kemajuan dunia olahraga di Tanah Air. Terakhir, almarhum turun dalam memperjuangkan lahan olahraga berkuda di kawasan Cikidang Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang dialih fungsikan oleh oknum warga untuk pembangunan ruko pad 2020 lalu.

Bertahun – tahun aktivitasnya di dunia olahraga dihabiskan untuk berkuda. Almarhum memiliki puluhan kuda pacu dan sudah banyak sumbangsihnya untuk kemajuan olahraga yang satu ini.

Istal Kuda terbesarnya terdapat di Cikidang Lembang. Pada tahun lalu, almarhum menyumbangkan seekor bibit kuda pacu terbaik kepada Pengprov PORDASI NTB.

Khusus untuk otomotif, almarhum tak pernah berhenti dan tak kenal lelah dalam mendukung putrinya sejak usia 12 tahun, Alexandra, hingga meraih prestasi dan mengharumkan Merah Putih di ajang balapan gokart internasional.

Berkat dorongan penuh sang ayah, Alexandra meraih penghargaan bintang jasa Parama Krida Pratama dari Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono (SBY ) dan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena pebalap menjadi wanita satu-satunya di Indonesia dan Asia di puncak karirnya.

Politikus dan Pengusaha

Almarhum yang bernama lengkap H.A. S Alex Asmasoebrata kelahiran Tanjungsari, Sumedang, ini, di dunia politik dikenal sebagai tokoh berpengaruh. Terakhir, ia bersama Partai Demokrat dan turun dalam Pemilu 2014 untuk Daerah Pemilihan, Sumedang, Majalengka dan Subang.

Almarhum memang besar karena dunia politik yaitu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di era 80-an. “Sudah lama memang saya vakum di dunia politik. Untuk tahun 2014 nanti saya membulatkan tekad saya untuk kembali terjun karena demi negara, demi daerah juga. Apalagi dengan kota kelahiran saya, tentu saja akan saya utamakan untuk kita bangun,” kata terakhir almahrum untuk dunia politk

Yang fenomenal pada dekade 90-an. Namanya, melambung ketika ia menjadi sosok yang paling menentang kesewenang-wenangan pemerintah orde baru yang tidak adil dalam memberikan kesempatan kepada rakyat dalam berdemokrasi.

Puncaknya ketika partai berkepala banteng itu menggelar Kongres di Medan dimana ia menjadi korban intrik pemerintah agar partainya tidak melaju terlalu jauh. Sejak kejadian kongres di Medan itulah, sosoknya seakan tenggelam lantaran terlanjur berbahaya bagi keselamatan jiwanya.

Almahrum pernah diminta untuk menjadi tokoh Partai Demokrat karena kepiawaiannya dalam berpolitik, memiliki etika berpolitik dan cerdas sehingga mendapatkan kepercayaan dari orang nomor satu di partai berlambang Bintang , Susilo Bambang Yudoyono (SBY).

Itulah terakhir kali almarhum yang dikenal rajin berpuasa Senin/Kamis dan puasa Daud, itu terjun di dunia politik hingga akhir hayatnya.(*/MAUNGBANDUNG)

Leave a Reply